Segala
Puji dan Puja hanya untuk Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang Maha Esa dan Maha
Pencipta. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para
sahabat dan keluarganya.
Sesungguhnya Ilmu dan Pengetahuan bukanlah
untuk dimiliki oleh seorang diri tetapi untuk semua umat manusia agar tiada
kesesatan dan kekafiran diantara kita. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
saya ingin sharing kepada saudara-saudara semua yang Insya Allah dapat
meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan kita kepada Sang Pencipta, Allah SWT.
Sekilas pertanyaan berikut ini mungkin akan
sedikit membuka pikiran dan akal kita tentang mencari keberadaan Allah SWT.
Dapatkah Kapal Api berlayar mengarungi lautan,
serta selamat segala penumpang pergi pulang (dimana-mana Pergi dulu lalu Pulang….hehehe), kalau tak ada Kapten
yang memegang kemudinya! Dapatkah Kapal
Udara/Pesawat, Kapal Selam, Kereta Api, Mobil, Motor, bendi dan lain-lainnya
berjalan dengan memakai aturan kalau tak ada yang mengaturnya! Tentu segala benda itu ada yang
menjalankannya, Matahari berputar pada sumbunya dan Bumi mengedari Matahari
dengan memakai aturan yang sangat rapi. Begitu pula 9 planet lainnya berjalan
mengedari Matahari.
Matahari, Bumi, Bulan, dan Bintang berjalan
pada tempatnya dengan tak sekali juga yang berlanggar dan bergeser. Kalau
terjadi pelanggaran dan pergeseran bintang-bintang itu pastilah kiamat akan
datang, kita mati semua, bumi hancur, bintang binasa.
Mungkin bagi kakek dan nenek kita yang
usianya telah sangat tua pasti telah pernah melihat bintang berekor atau
bintang berasap (Comeet Van Hlai)
Kata Ahli Falak bintang berekor itu terlihat
dibumi seribu tahun sekali. Sewaktu bintang berekor itu kelihatan, banyak ahli falak
menyangkakan kiamat dunia telah dekat, yakni pasti bintang itu akan bergeser
dengan bintang-bintang yang lain dan bumi.
Pada waktu itu banyak umat manusia yang
meminta ampun kepada Allah. Kabarnya, konon ada seorang Profesor yang bunuh
diri, daripada menanggung kesusahan waktu bintang-bintang itu berlaga, lebih
baik mati senang, bunuh diri sebelum bintang itu berlaga.
Kiranya Allah SWT, Maha Pencipta yang
menjalankan bintang-bintang itu belum hendak mengiamatkan dunia ini, yakni
pelanggaran (pergeseran) tak jadi, dunia masih selamat sampai sekarang.
Berjuta-juta bintang gemerlapan diluar angkasa, ada yang seperti bulan,
matahari, ada yang kecil, ada yang lebih besar dari bumi kita ini, sampai
berpuluh, beratus, dan ribuan. Tiap-tiap bintang bergerak dengan amat cepatnya
sehingga tidak dapat dipikirkan dengan akal kita. Berjuta-juta meter
perjalanannya dalam sedetik, tapi tidak berlanggar (bertumbukan). Tetap
perjalanan tiap-tiapnya terikat oleh waktu dan di jalan yang tertentu. Tidak
berubah-ubah tidak menyalahi jalannya/aturannya, sehingga menjadi ukuran untuk
menentukan tempat bagi orang perjalanan, di darat, di laut dan udara.
Kalau manusia yang mengatur perjalanan
Matahari, Bumi, Bulan dan Bintang-bintang, tentulah akan mungkir perjalanannya.
Faktanya, kereta api, pesawat, mobil dan lain-lainnya yang diatur jalannya oleh
manusia, dalam waktu yang tidak lama sudah banyak yang mungkir jalannya bahkan
tidak sedikit yang mengalami tabrakan/kecelakaan sehingga memakan banyak korban
jiwa.
Matahari, Bulan, Bumi dan Bintang-bintang
terapung-apung di udara/angkasa, tidak ada tampuk yang menahannya, tak ada tali
gantungannya, bahkan tidak jatuh selama-lamanya. Ada yang mengatakan keadaan
Matahari, Bulan, Bumi dan Bintang yang demikian itu adalah semata-mata kemauan
alam. Satu sama lain tarik menarik dengan kekuatan maasing-masing sehingga
tidak mau jatuh selama-lamanya.
Dapatkah suatu kekuatan terjadi sendirinya??? Sebab ada kekuatan listrik ialah dari
mesin-mesin dan motor-motornya. Jadi kekuatan listrik itu dengan penjagaan
manusia, maka kekuatan Matahari, Bumi, Bulan, dan Bintang ialah dengan
penjagaan Yang Maha Kuasa, yakni Allah
SWT.
Allah
berfirman :
“Allah yang telah menjadikan matahari
itu terang, dan bulan itu bercahaya, dan Allah telah menentukan pada beberapa
tempat (peredarannya) supaya kamu dapat mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan”. (QS. Yunus, ayat 5)
(Apabila terdapat kata-kata yang tidak pantas dalam postingan ini, kritik dan saran sangat saya harapkan dari para pembaca)
Sumber : Buku Penutup Umur
dan Seribu Satu Wasiat Terakhir oleh Prof.Dr.Syekh H. Djalaluddin